Sebelum Ada Kesepakatan dengan Rusia, Black Box Sukhoi Diperiksa di RI

Jakarta Black box Sukhoi SuperJet 100 sudah diketahui keberadaannya, namun belum diambil karena sulitnya medan. Jika kotak ini sudah diambil, maka Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia yang akan memeriksanya. Kecuali jika ada sesuatu hal yang kemudian menimbulkan kesepakatan black box akan diteliti di Rusia.
"Yang berhak memeriksa black box adalah KNKT dari kita, karena jatuhnya di wilayah kita," ujar Wakil Ketua Komisi V dari FPG, Muhidin Mohamad Said, saat dihubungi detikcom, Senin (14/5/2012).
Pemeriksaan oleh KNKT Indonesia dilakukan karena terkait dengan kedaulatan Indonesia. "Jadi sepanjang belum ada kesepakatan dengan kedua negara maka berarti pemeriksaan berada di kita," imbuh Muhidin.
Sesuai dengan UU Penerbangan, tanggung jawab investigasi kecelakaan Sukhoi berada di tangan Indonesia, meskipun pesawat itu adalah pabrikan Rusia.
Sebelumnya, juru bicara PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, menyebut Rusia sepertinya ngotot ingin membawa black box pesawat nahas itu ke Rusia. Bila KNKT memberikan izin, bisa saja alat itu dibawa ke sana.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, sebelumnya mengatakan penelitian pada black box akan tetap diusahakan di Indonesia atas persetujuan Rusia. Apalagi Rusia menginginkan investigasi yang terbuka dan transparan.
Mengingat pesawat tersebut buatan Rusia, dikhawatirkan ada kendala bahasa dalam membaca black box. Akan tetapi hal itu bukan masalah lantaran ada interpreter teknis. Prinsipnya, pembacaan black box dilakukan di Indonesia.
"Kita usahakan di sini. Kalau tidak bisa sama sekali akan advance di sana, tapi ada persyaratannya. Yang penting jelas," ujar Mangindaan.
(vit/nrl)

Pandu Tri Yuda - detikNews

Posted in: Heri Indonesia