SELAMAT DATANG DI WEB BLOG KU SUKA.....#$@%$#%^$

Untuk Demo, Jalan Engku Putri Ditutup

LSM Gebrak akan berunjuk rasa menentang kenaikan harga BBM, Kamis (29/3) ini. Besoknya, giliran Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) yang akan berunjuk rasa, Jumat (30/3).

Aksi unjuk rasa dari ratusan anggota LSM Gebrak difokuskan pada dua titik yaitu di depan Halaman Kantor Wali Kota Batam, serta PLN Batam, sehingga akan ada penutupan sementara Jalan Engku Putri. “Titik start berkumpulnya massa Gebrak nanti difokuskan di depan My Mart. Selanjutnya, mereka akan bergerak dulu ke Kantor PLN dan dilanjutkan ke depan Halaman Pemko Batam,” ujar Kabag Ops Polresta Barelang, Kompol M Sholeh.

Sampai saat ini,kata Sholeh, baru SPMI dan Gebrak saja yang memberitahukan ke Polresta akan turun jalan berunjuk rasa.

“Aksi unjuk rasa Gebrak akan dimulai pukul 09.00 WIB, hingga pukul 14.00 WIB. Untuk pengamanan, kita akan turunkan personel dari Polresta Barelang sebanyak 500 personel. Yang tadinya kita akan berkoordinasi dengan TNI, tak jadi.

Soalnya, yang berunjuk rasa jumlahnya masih bisa kita amankan dengan jumlah personel kita yang ada. Namun ke-esokan harinya unjuk rasa SPMI, baru kita akan dibantu pengamannya dari TNI dan Polda Kepri,” terang Sholeh.

Pengamanan, tetap akan difokuskan ke titik vital seperti di setiap SPBU, instansi pemerintah serta depo Pertamina. Sementara, pengurus Garda Metal SPMI Suprapto, mengatakan, mengundur satu hari untuk aksi unjuk rasa.

“Kita sudah berkoordinasi dengan SPMI Pusat. Hasilnya dari Batam disuruh turun pada, Jumat (30/3) nanti. Personel kita yang akan turun jalan menentang kenaikan harga BBM sebanyak 2.000 orang,” terang Suprapto. Aksi unjuk rasa dari ribuan anggota SPMI nanti akan difokuskan ke tiga titik yaitu Kantor Pemko Batam, DPRD Batam, serta Simpang Panbil.

“Namun kita akan berorasi dalam waktu panjang di Simpang Panbil. Biar masyarakat tahu, apa sih yang kita suarakan nanti,” terang Suprapto.

Apakah aliansi lainnya sudah ada yang menyatakan ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa bersama SPMI? Suprapto mengatakan masih akan dibicarakan lagi.

HNSI Juga Menolak

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batam menolak rencana kenaikan BBM. Hanya saja cara yang ditempuh adalah mencari solusi atau jalan keluar agar dampak yang dirasakan para nelayan Batam bisa diminimalisir.
Demikian siaran pers yang dikeluarkan DPC HNSI Kota Batam, Selasa (27/3), menyusul pernyataan yang mempertanyakan sikap organisasi ini terkait dengan rencana kenaikan BBM.

“Tidak benar HNSI Kota Batam tidak memperhatikan anggotanya dengan tidak bertindak. Bahkan sejak jauh hari kami sudah menentang rencana penaikan BBM itu sesuai instruksi DPP HNSI,” tegas Sekretaris DPC HNSI Batam, Fimansyah.
Menurut Firman, sikap HNSI terhadap penaikan BBM sudah sangat jelas yakni menentangnya. Pasalnya, kondisi itu bisa merugikan dan menyengsarakan para nelayan yang hidupnya memang serba sulit.

“Gimana kita mau tinggal diam, kenaikan BBM itu jelas-jelas merugikan masyarakat apalagi nelayan. Jadi sekali lagi kami tegaskan, HNSI menentang keras rencana penaikan BBM itu,” tutur Firman.

Ditanya solusi yang akan dilakukan, Firman mengatakan, pihaknya akan lebih inten memperjuangkan program pusat terhadap pensejahtraan nelayan melalui pemerintah daerah setempat. Misalnya dengan menjemput bola program pemerintah pusat agar segera dapat dirasakan nelayan, khusunya di Batam.

Di tempat sama Wakil Ketua I DPC HNSI Kota Batam, Suardi Taherek, menambahkan bahwa ada banyak cara menyikapi kenailkan BBM ini. HNSI Batam dalam kesempatan ini lebih memilih cara-cara elegan.

“Bukan kita tidak mau ikut-ikutan demo menolak kenaikan BBM. Tapi kita lebih mengedepankan cara diplomatis, demo bisa saja kita lakukan tapi kita tak ingin nantinya disusupi oleh kepentingan pihak lain yang tak bertanggung jawab,” ujarnya.

Menurutnya, Kota Batam berbeda dengan daerah lain. Kondusifitas menjadi hal sangat penting agar ketenangan para pelaku bisnis utamanya para investor tetap terjamin.

“Kita lihat saja situasi demo buruh beberapa waktu lalu. Situasi chaos dan membuat daerah ini tidak terkontrol sehingga investasi melambat dengan cepat,” katanya. Taherek mengatakan bagaimanapun, HNSI Batam tidak akan pernah tinggal diam, dengan rencana penaikan BBM yang akan dilaksanakan awal April mendatang. “Kondusifitas Batam nomor satu. Itu harga mati bagi HNSI,” tegas pria plontos ini.

Ditambahkan oleh Awang Rajab yang membidangi Lingkungan Hidup DPC HNSI Batam, mengimbau kepada seluruh anggota HNSI Batam untuk tetap dingin kepala dalam menyikapi penaikan BBM.

“HNSI bukan organisasi kacangan yang mudah dipecah belah, jadi mari kita tolak penaikan BBM itu dengan cara yang lebih dewasa,” tutupnya. (gas/thr)

Sumber  : Batam Pos

0 comments :

Post a Comment

 
Design by Ku Suka