SELAMAT DATANG DI WEB BLOG KU SUKA.....#$@%$#%^$

Ngebom di Bali, Kabur ke Jakarta

Umar Patek beserta istri, Ruqayyah menjalani rekonstruksi bom Bali I di kos-kosan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (2/11/2011).
Fakta terkait bom Bali I kembali terungkap saat Detasemen Khusus Anti Teror 88 Mabes Polri menggelar rekonstruksi. Kali ini, digelar di Jalan Surilang Nomor 29 RT 05 RW 12, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Rumah itu digunakan Umar Patek menginap usai meledakkan bom di Bali.
Dalam rekonstruksi yang digelar saat hujan deras pukul 11.30 itu tidak hanya menghadirkan Umar Patek. Dengan mobil iring-iringan, Densus 88 juga mendatangkan istri Umar, Ruqayyah binti Husen Luceno yang mengenakan burqa hitam. Kontras dengan baju tahanan oranye yang dikenakan suaminya.
Begitu turun dari mobil, rekonstruksi langsung digelar. Tampak Umar menuju rumah seorang warga bernama Muksin, 51, melalui gang kecil dan dikawal polisi bersenjata. Di rumah tersebut adegan dilakukan di depan teras, Umar Patek dan istrinya hanya ditemui Rostiati, 46, istri Muksin.
Pemandangan unik terlihat saat adegan itu diperagakan. Saat rekonstruksi yang berlangsung kurang dari sejam itu berakhir, seorang anggota bergegas mengambil payung. Belum sempat payung tersebut memayungi Ruqayyah, Umar patek langsung merebut payung lantas dia gunakan untuk melindungi istrinya dari hujan.
Seperti pamer kemesraan, dia lantas merangkul bahu kanan istrinya. Wajah Umar Patek terlihat sumringah meski hujan terus mengguyur dengan derasnya. Dia tertawa lepas saat ada anggota yang berkelar kepada dia dan istrinya. “Wah, takut banget istrinya diambil orang, pak,” ujar anggota.
Agus, kerabat Rostiati yang tinggal di rumah tersebut mengatakan jika Muksin tidak ada ditempat. Sebab, bapak tiga anak itu disebutnya sedang bekerja. Namun, disinggung kenapa Umar Patek sampai mengenal Muksin dan bagaimana hubungan keduanya, Agus langsung tutup mulut.
“Saya hanya kenal di pengajian. Tidak ada komentar lainnya,” katanya. Namun, salah satu anggota Densus 88 Mabes Polri yang tidak mau disebut namanya menduga Muksin punya hubungan istimewa dengan Umar Patek. Sebab, teroris yang ditangkap di Pakistan itu diduga menginap disana selama dua bulan.
Dari keterangan Ketua RT 05, Slamet, Muksin sehari-hari bekerja sebagai pengawai sebuah rumah sakit di kawasan Blok M. Sedangkan istrinya adalah pegawai perusahaam pertambangan dan memiliki tiga anak. Dia menuturkan jika rumah Muksin sering dijadikan lokasi pengajian. “Biasanya Minggu pagi,” jelasnya.
Kisah aneh dari Muksin adalah, Slamet mengaku kerap mendapat kritikan darinya. Terutama, masalah syiar agama Islam dan kegiatan ibadah yang dilakukan melalui Masjid An-Nur dekat rumahnya. Namun, Muksin tetap menggunakan masjid tersebut untuk salat. “Dia ada disini selama 13 tahunan,” ungkapnya.
Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman, kemarin Umar Patek melakukan rekonstruksi di tujuh tempat. Mulai dari Pandeglang, Lebak Kab Lebak, Condet Jakarta Timur, dua tempat di Pamulang Tangerang Selatan, Depok, dua lokasi di Kampung Melayu Jakarta Timur dan Bekasi.
Dengan fakta tersebut, bisa dipastikan jika Umar Patek paska meledaknya bom Bali selalu ke tempat itu. Namun, dia tinggal lama dan kerap berpindah-pindah untuk menghilangkan jejak. Selama berpindah, diyakini jika Umar terus memperkuat jaringannya.
Sementara itu, rekonstruksi selain digelar di Jalan Surilang Nomor 29 RT 05 RW 12, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, juga digelar di kontrakan Dulmatin, salah satu teroris yang ditembak mati di daerah Pamulang, Tangsel.
Rekonstruksijuga digelardi tempat lain. Antara lain, di rumah Bayu yang menampung Umar Patek di Jalan Lamandau 5 No. 29 Sukmajaya, Depok. Kemudian di kontrakan Umar Patek di Jalan Setia No. 23 Kampung Melayu, Bidaracina, Jakarta Timur. Lalu di kontrakan Umar Patek di depan Masjid Al Abbasiyah, di Kampung Melayu Kecil. Kemudian di rumah kontrakan Budi yang didatangi Umar Patek di Jalan Raya Pondok Ungu dekat pom bensin Jalan Marinir Raya, Kelurahan Perwira, RT 05 RW 12, Bekasi Utara.
Sebelumnya, Umar Patek juga menjalani rekonstruksi di Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Oktober 2011. Sebelumnya, dia juga menjalani rekonstruksi di Bali.
Rekonstruksi itu selain menghadirkan Umar Patek dan istrinya Ruqayyah, Densus juga menghadirkan Hari Kuncoro, Sibgoh, dan Warsito. Kelimanya mendapatkan pengawalan yang ketat dari Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Kesemua teroris yang dibawa merupakan tersangka yang dinyatakan terlibat dalam bom Bali I dan
13 Teroris Disidang
Di tempat terpisah, sebanyak 13 terdakwa teroris disidang di Pengadilan Negeri Tangerang. Delapan terdakwa baru tiga hari lalu dilimpahkan ke pengadilan.
Mereka adalah Ari Budi Santoso alias Abbaz alias Erwan alias Mustofa bin Suparno (alm), Hari Budiarto alias Hari alias Nobita bin Samiyo, Arifin Nur Haryono alias Arifin. Jakim alias Zaim alias Saiful Mubaroq, Edi Tri Wijayanto alias Edi Jablay, Ishak Andriana alias Abu Syufa, Echo Ibrahim alias Eko Ibrahi alias Baim in Iman Soeryadi dan Dzulkifli Lubis alias Abu Irhab alias Jaisyul Haq bin Arsyad. (jpnn)

0 comments :

Post a Comment

 
Design by Ku Suka